Minggu, 03 Mei 2009

DEKLARASI DAN SYUKURAN BONA TAON KOMUNITAS MAHASISWA ASAL SAMOSIR SUMATERA


Deklarasi dan acara syukuran Bona Taon (Awal Tahun) Komunitas Mahasiswa Asal Samosir Sumatera Utara ( Komassu ) serta pelantikan pengurus Komassu periode 2009 – 2011 diadakan di Terminal Onan Baru Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir ( 03/01). Acara ini sekaligus untuk mengenalkan keberadaan organisasi ini kepada masyarakat.

Organisasi dengan motto Satahi Saoloan yang artinya seia sekata ini ingin memberikan kontribusi kepada Kabupaten Samosir dalam hal membangun sumber daya manusia terutama dalam lingkungan mahasiswa.

Acara yang dihadiri oleh Bupati Samosir Ir. Mangindar Simbolon, Utusan dari DPRD Samosir, juga dihadiri oleh Pembina Komassu, orang tua mahasiswa serta Tokoh adat dan Tokoh masyarakat setempat.

Dalam sambutannya Bupati Samosir Ir. Mangindar Simbolon menyampaikan salut kepada mahasiswa atas kebulatan tekad untuk berhimpun dalam satu organisasi. Tugas utama mahasiswa adalah belajar, menuntut ilmu dan meyelesaikan perkuliahan dengan tepat waktu. Namun tidak salah jika menjadi anggota satu organisasi. Karena dengan berorganisasi mahasiswa bisa belajar melatih diri untuk bersosialisasai dan bermusyawarah mufakat. Namun setiap mahasiswa harus bisa membagi waktu antara belajar dan berorganisasi dan bisa memilih prioritas utama.

Lebih lanjut Bupati Samosir menghimbau, dengan meyelesaikan kuliah tepat waktu dan hasil maksimal, putra-putri Samosir akan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.

Dan diharapkan untuk membantu siswa-siswi yang akan melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi dengan mengadakan bimbingan belajar. Semoga hal ini ada dalam Anggaran Rumah Tangga ataupun program kerja Komassu. Dan nantinya akan ada kerjasama dari Pemkab Samosir dengan para mahasiswa yang menjadi tutor bagi para pelajar asal Samosir.

Samosir dibatasi Danau Toba, tetapi ilmu pengetahuan dan perkembangan tidak boleh dibatasi untuk masuk ke Samosir agar masyarakat Samosir tidak tertinggal dana mampu menyaingi kabupaten-kabupaten yang lain. Semoga Kopmassu mampu menghasilkan generasi muda yang beriman teguh, berbudaya luhur dan berilmu tinggi, serta manusia yang berintelektual yang berguna bagi nusa dan bangsa.

Kurangnya persiapan dan kurang komunikatif menyebabkan kurangnya atensi ataupun apresiasi dari masyarakat terhadap kegiatan pertama organisasi ini. Diharapkan kepada anggota Komassu agar lebih terbuka dan mau berbagi dengan para senior ataupun orang yang lebih berpengalaman dalam hal beroganisasi sehingga kedepannya Komassu bisa menghasilkan generasi – generasi yang terlatih dan handal, demikian kesan dan saran T. Simbolon yang mewakili insan pers yang hadir dalam acara ini.

Senada dengan hal tersebut, Pembina Komassu R. Sitanggang mengakui bahwa banyak kekurangan dalam hal pelaksanaan acara ini. Karena segala sesuatunya masih kurang persiapan. Dan memohon kepada segenap orang tua untuk mendukung acara dan organisasi yang membina para mahasiswa ini. Dan untuk kedepan akan berusaha lebih baik lagi dalam mengadakan suatu kegiatan.

Kita mengharapkan agar kumpulan ini kelihatan nyata jangan hanya karena adanya acara ini tapi dalam keseharian keberadaan mereka tetap ada melalui kegiatan-kegiatan sosial yang mereka lakukan dan yang terutama mereka bisa selesai kuliah tepat waktu dan dengan nilai yang memuaskan. Dengan demikian para orang tua akan selalu mendukung setiap kegiatan organisasi ini, demikian harapan Panti Nainggolan SP.d yang dituturkan kepada Skala.

PELANTIKAN PENGURUS LEMBAGA PENGEMBANGAN PESTA PADUAN SUARA GEREJAWI DAERAH (LPPD) SAMOSIR ൨൦൦൮, സകല

  • Lomba Pesperawi Kab. Samosir I Dijuarai Apacy Choir HKBP Pangururan Kota


Pengurus LPPD Samosir dilantik Jumat (19/12) di Aula AE Manihuruk Lumban Suhi-suhi Kecamatan Pangururan mengambil tema dari Ibrani 13 : 15 “ Sebab itu marilah kita oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah yaitu ucapan bibir yang memuliakan namaNya “ dan dengan sub tema “ Dengan sukacita Pesparawi 2008, kita ciptakan persaudaraan yang rukun dan damai sesame umat Kristiani di Kabupaten Samosir.

Hadir dalam acara tersebut penetua-penetua Gereja Samosir berserta jajaran Pemkab Samosir beserta lapisan masyarakat,

Dalam kata sambutannya Bupati Samosir Ir. Mangindar Simbolon mengatakan bahwa suatu kebanggaan dalam usianya yang ke-5 Kabupaten Samosir baru mempunyai LPPD dan Pemkab akan senantiasa mendukung kegiatan-kegiatan LPPD.

Lebih lanjut Bupati Samosir mengatakan bahwa sebelum bertanding setiap tim peserta pasti sudah sering berlatih untuk mencapai hasil yang terbaik. Dan berharap kepada setiap tim peserta yang berlomba untuk memberikan yang terbaik. Bukan hasil akhir untuk menjadi yang terbaik yang kita tunggu tetapi bernyanyi dari hati dan bernyanyi untuk Tuhan. Jika setiap tim peserta benyanyi dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati, Tuhan pasti akan senang mendengar kidung pujian kita.

Bupati Samosir juga mengucapkan selamat kepada para pengurus yang dilantik dan berharap untuk mengemban dan melaksanakan tugas dan kepercayaan yang diberikan untuk menjadi pengurus LPPD Samosir dan mampu menciptakan generasi-generasi yang akan semakin mengerti teknik bernyanyi ataupun harmoni musik. Dan belajar dari hari ini dan berharap Pesparawi yang pertama ada di Samosir ini mampu menghasilkan yang terbaik untuk membawa nama Kabupaten Samosir ke tingkat provinsi ataupun nasional.

Pengurus LPPD Samosir yang dilantik untuk periode 2008 – 2011 yang menjabat sebagai Ketua Umum Ayub DT. Tampubolon M.Th, Sekretaris Umum Tawar Tua Simbolon S.Pak dan Bendahara Umum Sahat M. Situmeang S.Sos.

Formen Siboro SP.d dan Charles Malau yang dipercayakan membidangi Kursus/Penataan, Dirjen Musik dan Paduan Suara mengatakan bahwa akan melaksanakan tugas yang dipercayakan untuk memajukan paduan suara terutama musik Gerejawi di Samosir serta akan berusaha mengembangkan kreatifitas masyarakat dalam hal bermusik dan bernyanyi.

Tim juri yang sangat mengerti akan musik dan harmoni menetapkan dari Sembilan peserta se-Kabupaten Samosir, Apacy Choir HKBP Pangururan Kota menjadi juara pertama. Umat Gereja HKBP Pangururan Kota cukup bangga dengan prestasi yang diperoleh Apacy Choir, dalam kurun waktu dua minggu berhasil menjadi juara pertama dalam tiga event yang diantaranya dalam Lomba Paduan Suara Senandung Samosir, demikian penuturan St. R boru Siallagan atau yang lebih dikenal dengan nama panggilan Oppung Gilbert boru Siallagan.

“Prestasi yang diperoleh Apacy Choir merupakan hasil dari kerja keras selama ini. Walau sudah menjadi juara pertama, kami tidak akan berpuas diri karena masih ada lomba yang akan kami ikuti di tingkat provinsi. Dan kami mohon doa restu dari masyarakat dan Pemkab Samosir agar Apacy Choir mampu mengharumkan nama Kabupaten Samosir di tingkat provinsi,” demikian penuturan Charles Malau Ketua Apacy Choir sekaligus personil 4 Hot Voice kepada Skala

Jumat, 01 Mei 2009

Pagelaran senibudaya Kab.Samosir di PRSU, 30 Maret 2009


MENDAPAT SAMBUTAN HANGAT DI PADATI PENGUNJUNG

Drs.Torang Naiborhu,Mhum: Sangat Terkesan dan mendukung sepenuhnya.


Sesuai dengan acara yang dijadwalkan panitia PRSU,Jumat malam (27/3) Kabupaten Samosir mendapat giliran sebagai penyelenggara,dengan mempersembahkan pagelaran seni budaya,meliputi tor-tor (tari tradisional) diiringi dengan seperangkat gondang Batak,serta dukungan VG.Marsada bersama group tari siswa/i,SMP Neg 2 Simanindo dan SMA Neg 1 Limbong binaan Kabidbud Samosir ,Formen Gultom SPd berikut dengan Fragmen Dalihan Natolu di bidani Alimantua Limbong.

Walau harus berdiri akibat kehabisan tempat duduk,pengunjung tetap bertahan mengikuti rangkaian acara.

Pagelaran ini kali ini dihadiri kalangan tokoh adat,politisi,akademisi dan warga Bona Pasogit yang ada di Medan,antara lain Drs.Efendi Naibaho,ND.Malau,Drs.Torang Naiborhu serta beberapa mahasiswa Musikologie dan antroplogi USU Medan.

Pembangunan bukan hanya tugas dan tanggung-jawab pemerintah,melainkan tanggung jawab seluruh lapisan dan elemen masyarakat .Sebagai warga Bona Pasogit,yang berdomisili dirantau/parserahan harus merasa ikut bertanggung jawab atas kelangsungan pembangunan Kabupaten Samosir khususnya,Sumatera Utara umumnya. Walau sekecil apapun itu,kita semua dituntut untuk berperanserta menurut kapasitas yang kita miliki. Kepada segenap aparat jajaran Pemkab Samosir kami himbau untuk komit bersinergie demi percepatan pembangunan di kampung sendiri.

Pernyataan ini disampaikan Drs.ND Malau,dalam sambutannya mewakili tokoh masyarakat Samosir yang berdomisili di Medan.

Samosir dapat apresiasi pada acara Senandung Rindu Bona Pasogit.

Bupati Samosir Ir Mangindar Simbolon menuturkan, sempat terhenyak dan berenung sejenak,ketika St.DR.Sopar Panjaitan ditengah berlangsungnya acara Senandung Rindu Bona Pasogit yang digelar di ibukota,menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan pembangunan di Kabupaten Samosir,yang menurut beliau saat ini Samosir sudah mengalami banyak perubahan.

Kita merasa tersanjung namun dibalik itu terkandung makna suatu tantangan bagi kita semua.

Salah satunya tantangan yang dimaksud adalah sejauh mana kita mempertahankan nilai budaya kita sebagai simbol keramah tamahan yang luhur itu. Cukup terasa adanya pergeseran nilai budaya luhur yang kita miliki yang dari awalnya cukup kental dengan keramahan dan ketulusan,yang diproyeksikan melalui seni.

Seni tari yang digelar diibukota sepertinya jauh lebih indah dan memukau dibanding dengan seni tari yang kita gelar di daerah. Hal ini boleh terjadi,sebagai akibat kurangnya latihan dan dukungan kita ujar Bupati.

Waktu dan kesempatan ini adalah merupakan momentum yang cukup berpeluang dalam usaha penggalian nilai nilai seni budaya serta usaha pelestariannya,sehingga kelak menjadi salah satu produk unggulan yang dapat kita suguhkan kepada khalayak ramai apalagi dengan wisatawan tegas Bupati Samosir.

Mengakhiri sambutannya,Bupati Samosir Ir Mangindar Simbolon menyampaikan terimakasihnya kepada semua pihak yang memberikan dukungannya dalam penyelenggaraan acara ini.

Dua bagaian tari yang digelar masing masing tari Dampol Siburuk serta tari Parsiarabu,adalah sebagai cerminan semangat perjuangan untuk meraih keberhasilan dalam tatanan kultur sejak dulu hingga saat ini.

Sementara fragmen yang digelar dengan judul Dalihan Natolu, merupakan titik awal falsafah/nilai luhur deklarasi Habatakon,Somba Marhula-hula,Elek Marboru,Manat Mardongantubu,( red= terjemahan bebas: hormat,santun dan saleh)

Pengaruh tempat dan kondisi kehidupan sosial ekonomi yang agaknya keras menggeser image banyak orang tentang karakter Batak itu dengan kekerasan ,namun sesungguhnya perasaan orang Batak itu cukup halus. Hal ini dapat kita lihat dari lirik dan ritme/birama lagu Batak didominasi rasa yang cukup halus sentimental,seperti Parsiarabu tadi,ujar dosen USU Medan,Drs Torang Naiborhu,M.Hum ketika dimintai komentarnya.

Ketika kita terfokus pada Budaya,kita akan banyak mengalami ketertinggalan,dan sebaliknya bila fokus kepada jaman dan kemajuan kita akan kehilangan identitas. Jadi,dalam usaha menggali dan melestarikan nilai seni budaya,kita harus melibatkan masyarakat,tokoh seni dan budaya,pemerintah dan ilmuwan terkait,terang dosen USU Medan ini.

Sidriani.H.Desky (22) mahasiswi USU Medan,kelahiran dan warga NAD yang duduk pada smester enam,mengacungkan jempol atas pagelaran seni yang disuguhkan Pemkab Samosir,walau harus duduk dilantai yang dilapisi karpet hijau itu.

Yani nama panggilannya sehari hari,protes keras bila dikatakan Batak identik dengan kekerasan. Saya baru pulang dari Makassar,ternyata keberadaan saya disana diterima mereka sebagai putra Batak,dan mereka semua sangat ramah tutur Sidriani H Desky kepada Skala.

Seluruh pimpinan SKPD Kabupaten Samosir nampak hadir bersama Wabup Samosir Ober Sihol P Sagala SE,Sekdakab Drs Tigor Simbolon, Wakil Ketua DPRD Samosir,Drs Abad Sinaga bersama Drs Poltak Sinaga MSc,ketua TP PKK Ny.Mangindar Simbolon,Ny.Diana Silalahi dan Ny Sekdakab,serta undangan lainnya.

Walau lagu O..Tano Batak telah dikumandangkan sebagai penutup rangkaian acara,pengunjung bagai enggan meninggalkan tempat duduknya masing masing.

Kita tidak sangka begitu antusiasnya pengunjung,terkait dengan jadwalnya persis pada hari Jumat,ujar Drs Melani Butarbutar MSc Kadis Pariwisata Kabupaten Samosir,didampingi Kabidnya yang baru Formen Gultom SPd dalam kesannya kepada Skala.

KABUPATEN SAMOSIR IKUTI MUSRENBANG PENUH ANTUSIAS, 6 Maret 2009

SELURUH ELEMEN MASYARAKAT DAN LEMBAGA BIROKRASI


Drs.Abad Sinaga: Tahun 1989 ringroad Samosir sudah mulus


Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Daerah Kabupaten Samosir yang dimediasi oleh Bappeda Kabupaten Samosir diselenggarakan selama dua hari mulai (5/3) bertempat di Aula AE.Manihuruk Jln Raya Simanindo desa Lumban Suhi Kecamatan Pangururan,dibuka resmi oleh Bupati Samosir Ir Mangindar Simbolon.

Musrenbangda ini dihadiri oleh masing masing Bupati daerah kawasan Danau Toba,ataupun yang mewakili, Unsur Muspida Kabupaten Samosir serta para pimpinan SKPD,Camat dan undangan lainnya meliputi tokoh masyarakat,agama dan pemuda.

Tujuan diselenggarakan Musrenbang ini adalah untuk mempertajam dan menyempurnakan rancangan awal RKPD tahun 2010,yang memuat skala prioritas pembangunan daerah,pagu indikatif pendanaan berdasarkan fungsi SKPD,termasuk didalamnya pemutakhiran informasi mengenai kegiatan yang pendanaannya berasal dari APBD Provinsi,APBN dan sumber pendapatan lainnya. Selain itu,juga merupakan patokan dasar untuk memperoleh rincian rancangan awal Renja SKPD tahun 2010,yang berhubungan dengan Pembangunan.

Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Badan Perencena Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Samosir Ir.Hatorangan Simarmata mengawali laporannya sebagai penanggung jawab program.

Bupati Samosir Ir Mangindar Simbolon cukup lega melihat kemajuan pola pikir masyarakat Samosir akhir-akhir ini dalam peransertanya megikuti tiap rencana kegiatan pembangunan,serta respon yang ditunjukkan. Indikator penilaian kita mulai dari penyelenggaraan di desa hingga ke Kecamatan.

Selain pemutakhiran rencana,Musrenbang merupakan media dan sarana menampung hal hal yang sifatnya sangat penting yang mungkin belum terkaver,sehingga dalam gerak operasionalnya kelak tidak ada yang tumpang tindih,sehingga terukur secara administratif dan material.

Khusus untuk Musrenbang tahun ini,bahwa segala hasil yang dicapai akan dituangkan dalam bentuk Berita Acara,dalam hakekatnya mempermudah rangkaian kerja tegas Bupati.

Terkait dengan 2010,masa berakhirnya masa jabatan Bupati dan Wabup,adalah sangat membantu ketika Musrenbang dapat kita selenggarakan diawal tahun 2009.

Untuk memberhasilkan seluruh program kita dituntut bersinergie,secara internal dan sektoral sehingga akan lahir team kerja yang solid dan sinkron .

Menyinggung dana DAK untuk SD,Bupati menyatakan,sepertinya untuk tingkat SD sudah hampir cukup,dan kenyataan dilapangan bahwa bangunan SD sudah tak adalagi yang mau di rehab,kini sangat butuh adalah SMP dan SMA/K. Sebagai aparat,saya mengajak semua untuk beradaptasi dan mengkondisikan diri dengan gaya kepemimpinan entrepreneurial” (pengusaha) tegas Bupati mengakhiri sambutannya.

Kita cukup prihatin dan merasa miris dengan kondisi ringroad Samosir saat ini tak dapat dilalui kederaan diruas jalan Nainggolan -Onanrunggu-Tomok,sebab ruas jalan ini sudah kondisi mulus dengan hot miks tahun 1989,dan tahun 1990 sudah menjadi arena Rally,dipimpin langsung oleh Gubernur Sumut,ketika itu Raja Inal Siregar jelas Wakil Ketua DPRD Samosir,Drs Abad Sinaga .

Melalui narasumber dari Dinas dan Jembatan Prov Sumut,Drs Abad Sinaga memohon agar Pempovsu memberikan perhatian yang khusus untuk perbaikan ringroad Samosir.

Kepada seluruh peserta yang hadir pada Musrenbang,dan khusus kepada dinas Pariwisata Sum Utara,untuk mencermati dan berusaha mengembalikan citra kepariwisataan di daerah ini,dengan mengembalikan Danau Toba sebagai salah satu daerah tujuan wisata.

Menyangkut usaha Pertanian di Samosir,diakui belum ada hal yang menonjol,namun kepada Dinas Pengairan Provsu Sinaga memohon perhatian pihak pemerintah Provsu untuk menambah alokasi dana untuk perbaikan sumber irigasi Aeknatonang.

Sekdakab Samosir,Drs Tigor Simbolon,pada spasi acara,atas permintaan moderator untuk memberikan masukan menyoroti akan keberadaan guru agama dalam jumlah yang sangat kurang.

Ajaran moral dan iman adalah pondasi dasar dalam kehidupan,sehingga mau bagaimana kwalitas/karakter seorang anak/individu juga ditentukan oleh penyampaian ajaran iman kedalam dirinya. Bagaimana hal ini boleh tercapai,kalau guru agama sebagai panutan anak di SD tidak ada.

Untuk itu,melalui institusi terkait,sangat diharapkan upaya penanggulangan pengadaan tenaga guru agama kedepan tegas Sekda.

Selain Narasumber dari Provinsi SU, para Kepala Daerah (Bupati) se kawasan Danau Toba turut serta memberikan masukan untuk memperkaya hasanah pembahasan lanjutan pada sidang pleno.

Menyikapi paparan yang disampaikan Dinas Jembatan dan Jalan Provsu,Kepala Bappeda Kabupaten Samosir Ir.Hatorangan Simarmata menegaskan bahwa bantuan dana APBD Provsu ke Kabupaten Samosir,pertahunnya rata-rata 1(satu) kilometer,yang barang tentu untuk ruas jalan Tele – Pangururan akan tuntas setelah sepuluh tahun. Untuk itu,kedepan sangat kami harapkan bantuan dana Provinsi apalagi dibagian outtering road (lingkar luar Danau Toba). Pembangunan infrastruktur jalan outering road sudah sejak beberapa tahun digumuli Pemkab Samosir,tinggal lagi saat ini belum tersambung dengan Kabupaten Dairi/Tanah Karo,sebab butuh pembangunan jembatan beton di Binanga Ara,yang menurut informasi TA.2009 sudah dapat dimulai pengerjaannya.

Selanjutnya,Dana Sharing sebagaimana halnya kesepakatan dalam MoU LTMR yang Sekretariatnya kebetulan berada di Samosir,hingga saat ini belum terealisasi jelas Simarmata.