Kamis, 30 April 2009

Bupati Samosir :Ir. Mangindar Simbolon, 4 Maret 2009

Charakter Pargonsi perlu diteladani.


Sejak tahun 2008 Struktur organisasi pemerintahan di Kabupaten Samosir telah dikondisikan sesuai dengan PP.41/2007,namun seiring dengan perjalanan waktu masih banyak yang belum terisi sesuai dengan amanah PP tersebut terkait dengan keterbatasan tenaga yang tersedia.

Walau diakui tenaga mungkin kita miliki,namun secara kompetensi dan pertimbangan lainnya masih belum memungkinkan.

Khusus untuk eselon II,jabatan lowong masih ada yang belum terisi,selain rangkaian proses yang harus melalui Pemprov,juga keterbatasan SDM menjadi faktor penentu ujar Bupati Samosir Ir Mangindar Simbolon dalam sambutannya usai melantik pejabat eselon II III dan IV jajaran Pemerintah Kabupaten Samosir(4/3) di Aula AE.Manihuruk,Jalan Raya Simanindo desa Lumbansuhi,Kecamatan Pangururan.

Acara yang diselenggarakan hari ini adalah bahagian dari kebijakan pemerintah Kabupaten Samosir yang menetapkan tahun 2009 sebagai tahun pemantapan kinerja yang orientasinya peningkatan pelayanan publik.

Banyak hal yang mengalami keterlambatan dan mungkin tertinggal selama ini pada Dinas PU, sehingga menuntut bobot kerja yang ekstra, sehingga kepada pejabat yang baru dilantik Ir. Patar Sitorus harus berusaha keras melakukan recovery (pemulihan) semangat kerja tegas Bupati Samosir.

Tercatat Dinas Sosial dan Tenaga Kerja,serta Humas dan Satpol PP mendapat penegasan dari Bupati untuk berusaha maksimal dalam pengelolaan secara internal dan eksternal .

Kepada segenap hadirin dan pejabat yang baru dilantik, Bupati menghimbau untuk senantiasa mawas diri dari segala hal yang berpeluang merusak martabat dan citra kehidupan .

Pargonsi (pemusik tradisional Batak) terdiri atas beberapa individu, yang memainkan masing masing alat musiknya yang berbeda, namun ketika orang meminta satu jenis lagu/instrumentalia, mereka menjadi tim work yang solid memuaskan cita rasa konsumennya hingga dipuncak kenikmatannya.

Charakter Pargonsi ini, perlu kita teladani untuk sebagian atau seluruhnya menyemangati kehidupan sebagai pejabat pelayan publik harap Bupati.

Para pejabat yang baru dilantik untuk eselon II masing masing, Ir. Patar Sitorus Kadis PU, Ir.Theodora Sihotang Kadis Sosial dan Tenaga Kerja, DR. Ir. Ambrosius Sinabutar, Staf ahli Bupati, serta eselon III 17 orang, dan eselon IV 12 orang, berikut 10 orang guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah/dan Pengawas.

Nampak hadir Sekdakab Samosir, Drs. Tigor Simbolon, AKP G. Silaban mewakili Kapolres Samosir, KG. Hutagaol SH, Kacabjari Pangururan dan pimpinan SKPD beserta para undangan lainnya.

PASAR TRADISIONAL PANGURURAN RAWAN COPET, Skala 4 Maret 2009

Diduga pelaku dari luar Samosir

Hati siapa tak miris ketika melihat seorang ibu yang separuh baya dengan menggendong bayinya menangis sembari menghempaskan badan diatas lantai pekan hampir bergulingan menangisi nasibnya yang apes kena copet.
Seluruh uang hasil penjualan tiga ekor ayam ditambah penghasilan kopi dari kebun selama satu minggu yang dikumpul sangibu dimasukkan kedalam dompet kecil menunggu sejenak sebelum dibelanjakan,tiba tiba leong diambil copet demikian teman korban memberikan penjelasan kepada Skala .
Yang jelas jumlahnya kisaran ratusan ribu rupiah yang akan digunakan membeli keperluan buat satu minggu,ujar yang lain sembari mencoba menenteramkan si korban.
Kejadian semacam ini(copet) sepertinya sudah lama berlangsung di pekan(pasar tradisional) tiap hari Rabu di Pangururan Samosir.
Aksi copet sepertinya sudah sering terjadi di pekan tersebut,apalagi dimusim sesuatu komoditi mengalami harga naik,serta menjelang tahun baru atau Natalan ketika para perantau mudik tambah sumber Skala.
Diperkirakan pelaku aksi copet ini datang dari luar daerah secara berkelompok,terdiri dari tiga empat orang.
Aksi copet ini sudah sejak lama tercium oleh pihak aparat petugas di Pangururan,namun hingga saat ini belum ada yang tertangkap tangan.
Yang menjadi sasaran target pelaku,biasanya warga yang baru usai melakukan transaksi dari toko perhiasan(emas),cukup rawan.
Diduga,pelaku sudah memata-matai korbannya dengan asumsi perkiraan yang tepat,jika bukan barang tentunya uang.
Untuk mencegah bertambahnya korban copet di pasar tradisional Pangururan,diharapkan kerjasama seluruh elemen melakukan pencegahan melalui usaha peningkatan kewaspadaan,dengan himbauan jangan membawa barang perhiasan/mahal ketika berbelanja ujar Jamontang Simarmata seorang pemerhati masyarakat di Pangururan.

Pengangkatan Sekdes menjadi PNS se - Samosir, Skala 26 Feb 2009

PENGAMBILAN SUMPAH DAN JANJI

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah, secara bertahap Sekdes diangkat sebagai PNS. Terkait dengan Peraturan Pemerintah tersebut Pemkab Samosir mengambil sumpah dan janji 27 orang Sekdes se-Samosir yang diangkat menjadi PNS (25/02) di Aula HKBP Pangururan.

Dalam arahannya, Sekdakab Ir. Tigor Simbolon menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada Sekdes yang baru dilantik menjadi PNS, dan menhimbau agar melanjutkan rencana kerja yang belum terlaksana. Dan agar lebih meningkatkan peran aktif dalam masyarakat karena Sekdes merupakan pelayan masyarakat. Dan kepada segenap Sekdes yang dilantik diminta untuk membantu Kades dalam melaksanakan tugasnya dan turut membantu pemerintah dalam hal pembangunan. Setiap permasalahan yang timbul dalam masyarakat agar diselesaikan dengan cara mufakat dan kebersamaan. Silakan laksanakan dan pahami benar tupoksi Sekdes. Urusan administrasi di desa harus ditangani dengan baik. Sedangkan yang menyangkut kebijakan hendaknya diserahkan kepada kepala desa

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Ir. Marsinta Sitanggang menghimbau kepada segenap Sekdes yang dilantik agar lebih giat bekerja. Karena sejak hari ini, mereka semua telah resmi menjadi PNS. Dan memasuki suatu organisasi yang baru yang harus dijaga, terutama dalam hal menjaga sikap, sifat dan tindakan. Jika ada kebiasaan buruk yang selama ini dilakukan, diharapkan mulai hari ini bisa diubah ke arah yang lebih baik.

Lebih lanjut Ir. Marsinta sitanggang mengatakan saat ini penempatan para sekdes menjadi PNS itu masih tetap di masing-masing desa mereka. Mereka berkantor di kantor desa. Karena mereka diangkat dan berstatus PNS, maka tidak menutup kemungkinan jika sewaktu dianggap perlu, maka bisa pindah ke instansi lain. Kami berharap para sekdes bisa menjalankan tugas dengan baik. Jadwal kerja mereka pun tetap menyesuaikan ketentuan dan mengikuti aturan PNS,
Selain golongan rata-rata golongan I (satu), beberapa Sekdes diangkat sebagai PNS juga ada yang memiliki golongan II (a) karena yang diangkat jadi PNS saat ini, ada yang lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) ataupun lulusan dari sekolah lanjut yang lain. Untuk itu, diharap pada sekdes agar mampu melaksanakan pekerjaan administrasi di desa dengan baik.

Acara ini juga dihadiri oleh Asisten Tiga Subandrio Parhusip, Camat se-Samosir, Kepala Desa dan tim penggerak PKK Kabupaten

AIR TERJUN EFRATA SAPPURAN KURANG EXPLOITASI, Skala 26 Feb 2009


*Infrastruktur Jalan tidak mendukung

Banyak negara bergantung pada industri pariwisata sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan swasta yang menjual jasa kepada wisatawan dan yang bisa mendatangkan devisa bagi negara. Oleh karena itu banyak negara yang mengembangkan industri pariwisata. Seperti hanya Indonesia yang memiliki begitu banyak daerah wisata. Termasuk Kabupaten Samosir yang memiliki objek/situs wisata, namun bayak yang belum terpublikasi. Salah satunya adalah Air Terjun Efrata - Sappuran, yang berada di Kecamatan Harian Kabupaten Samosir.

Objek wisata ini menawarkan pemandangan atau panorama alam yang begitu indah . Tetapi infrastruktur jalan menuju ke daerah wisata ini sangat memprihatinkan. Baik dari Simpang Gotting maupun dari Menara Pandang (Panatapan) Tele.

Camat Harian, Herbin Tampubolon, S.Sos, MT menjelaskan kepada Skala “Terkait dengan perbaikan infrastruktur jalan ke Kecamatan Harian, sudah beberapa kali kami usulkan kepada pihak terkait. Semoga tahun ini, jalan menuju ke Kecamatan Harian sudah diperbaiki. Kita juga telah sosialisasi kepada masyarakat, jika perbaikan infrastruktur jalan ini akan dibenahi agar masyarakat besrsedia memberikan tanah mereka untuk pelebaran jalan. Masyarakat Harian yakin dengan pengorbanan masyarakat yang begitu besar, pihak pihak terkait akan mengkaji lebih dalam lagi untuk memperbaiki infrastruktur jalan dari dan ke Kecamatan Harian dengan kualitas yang lebih baik.”

Lebih lanjut, Camat Harian Herbin Tampubolon, S.Sos. MT mengatakan, “Kecamatan Harian memiliki kekayaan alam yang begitu beragam. Alam yang sangat indah dan tanah yang subur. Di salah satu Desa yakni Desa Partukkot Naginjang, kedepannya akan sebagai area Agrobisnis (Holtikultura). Pada Hari Jadi Samosir – V yang lalu, Kecamatan Harian memamerkan hasil bumi yakni Ubi Taiwan yang menarik hati beberapa orang investor. Hasil Bumi yang lain seperti Kol, Kentang ataupun jenis sayuran yang lain telah di pasarkan ke Riau ataupun Jambi. Dalam berbagai aspek kami selalu melakukan pembinaan kepada kepala desa ataupun masyarakat setempat. Terutama dalam hal pertanian karena mayoritas penduduk Kecamatan Harian adalah bertani. Kami mengakui bahwa transportasi masih kurang ke daerah ini karena jalan yang rusak parah. Kami berharap agar dinas terkait segera memperbaiki jalan lintas dari dan ke daerah kami ini agar hasil- hasil pertanian dari daerah ini bisa dengan mudah dipasarkan, dan objek wisata yang di tawarkan daerah ini akan semakin dikunjungi oleh wisatawan. Pembangunan yang diarahkan untuk mendukung pengembangan pariwisata agar lebih fokus dan mencapai hasil optimal dan perekonomian masyarakat juga akan terbantu sebagai dampak positipnya.”

Seperti harapan salah seorang penduduk, Sigalingging (45) yang mengharapkan pihak pemerintah untuk membenahi infrastruktur jalan masuk ke Kecamatan Harian, MCK ataupun ruang ganti di Air Terjun Efrata dan infrastruktur lainnya. Menurutnya, dengan kondisi seperti sekarang ini Air Terjun Efrata sudah banyak di kunjungi, bagaimanapun bila Air Terjun Efrata benar-benar di benahi tanpa harus menghilangkan keasriannya, akan semakin ramai di kunjungi para wisatawan lokal, domestik ataupun manca negara dan bisa memperbaiki perekonomian masyarakat setempat.

Terkait visi misi Kabupaten Samosir menjadi kabupaten Pariwisata 2010, banyak yang telah dibenahi dari sektor pariwisata. Drs. Sebulon Simbolon mengatakan bahwa Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya telah memprogramkan untuk membangun dan mengembangkan objek/situs wisata yang ada di Samosir termasuk yang berkaitan dengan Air Terjun Efrata.

ADD DESA GINOLAT DIPERTANYAKAN, Skala 23 Feb 2009


* Masyarakat mengadu pelaksanaan ADD hanya 55% terlaksana

Masyarakat Dusun I Desa Ginolat Kecamatan Sianjur Mula-mula mempertanyakan pelaksanaan ADD (Alokasi Dana Desa) tahun anggaran 2007/2008. Menurut masyarakat, ada penyimpangan pelaksanaan ADD dan tidak sesuai dengan kesepakatan rembuk desa.

Salah satu hasil kesepakatan rembuk desa adalah pengerasan/pemadatan jalan Simpang Simangariring menuju persawahan sepanjang 205 meter. Yang belum terlaksana dalam pengerasan jalan ini adalah pemadatan jalan dengan mendatangkan alat berat (walas). Karena ada kendala, walas tertunda masuk ke Desa Ginolat untuk menyelesaikan proyek fisik ini.

Namun enam orang masyarakat Dusun I Desa Ginolat RS, NS, JS, AS, PT dan AS, melayangkan surat pengaduan Korupsi dana ADD ke Kejaksaan Balige Cabang Pangururan dengan delik pengaduan ADD Dusun I Desa Ginolat dikorupsikan. Hanya terlaksana 55 persen. Tembusan Surat juga disampaikan kepada Bupati Samosir, Bawasda, Polres Samosir, Kajatisu, KPK, Camat Sianjur Mula-mula, Ketua BPD Desa Ginolat.

Ketika dikonfirmasi, Camat Sianjur Mula-mula, Jaingot Banjarnahor, SP menjelaskan bahwa hasil pantauan dilapangan pelaksanaan ADD Desa Ginolat berjalan dengan baik namun masih ada kekurangan sesuai dengan RAB (Rencana Anggaran Biaya). Tetapi jika ada kekurangan, masih ada waktu untuk mengerjakannya, karena proyek fisik ADD Desa Ginolat belum PHO (serah terima).

Menyikapi dan menindak lanjuti pengaduan masyarakat Dusun I Desa Ginolat, Camat Sianjur Mula-mula telah memanggil Kepala Desa dan masyarakat yang mengadu. Disamping Kades Ginolat, Abdon Sinaga, hanya RS dari pihak masyarakat yang mengadu, menananggapi panggilan dari Camat Sianjur.

Menanggapi adanya pengaduan masyarakat Dusun I, Camat Sianjur Mula-mula menilai bahwa tindakan masyarakat tersebut terlalu berlebihan. Jika ada ketimpangan atau kekurangan, seharusnya masyarakat terlebih dahulu meminta pertanggung jawaban Kepala Desa dalam suatu rembuk desa. Jika Kepala Desa tidak menanggapi, kemudian ke Camat. Jika masyarakat merasa Camat juga tidak menanggapi masalah yang ada, barulah masyarakat melaporkan kepada pihak yang berkompeten. Secara kasat mata, hal ini sebenarnya tidak/belum jadi masalah karena masih ada waktu untuk memperbaiki kekurangan.

“Tetapi masyarakat sudah bertindak jauh, sebagai aparat pemerintah di Kecamatan, kami hanya bisa mengharapkan semoga masalah ini cepat selesai, dan semoga tidak terjadi kejadian yang sama di desa lain ataupun kecamatan yang lain”, harap Camat Sianjur.

Menurut masyarakat Desa Ginolat, kinerja Kepala Desa mereka sampai dengan saat ini sesuai dengan keinginan masyarakat dan mengikuti prosedur. Masyarakat yang mengadu kemungkinan dari oknum-oknum yang ada unsur sakit hati kepada Kades.

Dari sosialisasi ADD, kelompok pengadu tidak pernah mengikuti rapat atau rembuk desa yang dilaksanakan di Desa Ginolat.

Pada rapat (rembuk desa) untuk sosialisasi ADD dan penggunaannya tercatat daftar hadir dan tanda tangan masyarakat yang hadir serta notulen rapat.

Menurut salah seorang masyarakat yang tidak mau disebutkan namanya, bagaimana mungkin seseorang yang tidak pernah mengikuti rapat, mengetahui secara pasti hasil rapat ataupun notulen rapat. Pengaduan yang ada hanya merupakan ulah dari oknum yang tidak bertanggung jawab dan yang hanya ingin mencemarkan nama baik Kades Ginolat.

Kades Ginolat, Abdon Sinaga mengatakan akan memenuhi panggilan dari pihak yang berkompeten menangani pengaduan ini.

“Kami telah bekerja sesuai dengan prosedur. Kami menyadari bahwa masyarakat adalah pengawas kinerja kami. Setiap masyarakat yang melakukan pengawasan setidaknya harus mengedepankan kepentingan umum. Bukan kepentingan pribadi atau golongan. Masalah apapun yang ada di desa, aturannya masih bisa kami selesaikan bersama. Yang telah kami laksanakan sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan masyarakat dan sesuai dengan rembuk desa. Kami menyayangkan, mengapa masyarakat mengambil langkah terlalu jauh, padalah kami punya LKMD, BPD. Kami akan menanggapi pengaduan ini dengan bukti-bukti yang ada pada kami dengan data yang aktual serta akurat yang dapat kami pertanggung-jawabkan. Harapan kami, semoga masalah ini cepat selesai. Karena masih banyak yang penuh dibenahi di Desa Ginolat ini,“ jelas Abdon Sinaga kepada Skala

SMU NEGERI 2 PANGURURAN, Skala 21 Feb 2009

* Evaluasi Pelaksanaan Les Tambahan Sore



Seperti yang diberitakan beberapa waktu yang lalu, untuk mempersiapkan dan sebagai antisipasi bagi siswa siswi SMA N 2 Pangururan dalam menghadapai UAN (Ujian Akhir Nasional) yang semakin dekat, sejak November 2008 khusus untuk siswa kelas 3, sekolah ini telah melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler (pelajaran tambahan) di sore hari. Dan kembali sekolah ini mengundang komite sekolah dan orang tua siswa untuk evaluasi les tambahan sore yang telah dilaksanakan sampai dengan saat ini.

Kepala Sekolah SMA N 2 Pangururan, Drs. Resman Simbolon mengatakan sekolah ini mengundang orang tua siswa dan Komite Sekolah untuk sosialisasi lanjutan tentang Kriteria Kelulusan yang di tetapkan BSNP (Badan Standart Nasional Pendidikan) Tahun 2009 dan mengevalusi hasil les tambahan yang telah dilaksanakan bagi perkembangan siswa dalam setiap mata pelajaran yang di ujikan. SMA N 2 harus lebih maksimal mempersiapkan siswanya untuk menghadapi UAN pada April ini. Ketentuan pelaksanaan UAN sesuai dengan Permendiknas N0 77 Tahun 2008 dan keputusan BSNP No 1512/BNSP/XII/2008 tentang Prosedur Operasional Standar (POS) juga kita sosialisasikan, agar para siswa benar-benar mempersiapkan diri.

Lebih lanjut, Drs. Resman Simbolon mengatakan tenaga pengajar dan pendidik SMA N 2 mencoba mengoptimalkan program sekolah sesuai dengan misi dan visi, berusaha memotivasi dan memberi inspirasi kepada para siswa untuk belajar. Untuk mencapai hasil yang optimal, semua oknum yang terkait harus saling bekerja sama dan saling mendukung baik itu pihak sekolah, orang tua ataupun siswa. Dan kita berharap semoga tahun ini semua siswa lulus. Dan saat evaluasi kita juga meminta saran masukan dari Komite Sekolah dan orang tua siswa. Pihak sekolah juga memberikan teguran kepada siswa yang bolos, absen/mangkir saat les tambahan sore berlangsung.

"Ujian Akhir Nasional bertujuan sebagai alat pemetaan dan pengukuran penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Di samping itu sebagai penentuan kelulusan peserta didik dari program atau satuan pendidikan," ujar Op. Marulitua Simbolon atau yang lebih akrab disapa Pak SS, salah seorang pemerhati pendidikan Kabupaten Samosir.

Lebih lanjut Pak SS menjelaskan bahwa ada dua hal yang perlu dicapai dengan sosialisasi UAN ini. Pertama, menyahuti Permen Diknas 77/2008 tentang perangkat operasional prosedur UAN, dengan secara dini sekolah - sekolah bisa mencoba mengantisipasi dan mensosialisasikan UAN, sehingga siswa bisa lebih paham dan lebih mempersiapkan diri. Kedua, pihak sekolah sebagai penyelenggara terdepan, bisa bekerja lebih maksimal dan optimal. Selanjutnya dengan secara sistematis ini bisa menghasilkan nilai UAN yang maksimal juga dan angka kelulusan disetiap jenjang pendidikan dasar ataupun menengah bisa lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Harapan saya kepada segenap tenaga pengajar/pendidik dimanapun berada, agar mengoptimalkan kemampuan siswa dan memberikan kisi-kisi soal, kemampuan yang diuji dari setiap mata pelajaran dengan berpedoman pada Standart Kompetensi Lulusan (SKL) sehingga kemampuan siswa sudah terasah sebelum Ujian Akhir Nasional tiba.

PANWASLU KECAMATAN PANGURURAN MEMBERSIHKAN ATRIBUT CALEG DARI JALAN PROTOKOL, Skala 20 Feb 2009


Langkah penertiban alat sosialisasi maupun peraga pemilu Legislatif yang akan datang tertumpu kepada lembaga yang kompeten yaitu Panwaslu. Panwaslu Kecamatan Pangururan bekerjasama dengan Satpol PP Pemkab Samosir menertibkan alat sosialisasi gambar-gambar calon legislatif (Caleg) dan baliho ataupun alat peraga kampanye 2009 yang di pajang di kawasan larangan yakni sekitar Simpang Empat dan Pasar Panguruan,dari sepanjang Jl. Sisingamangaraja, Jl. Gereja, dan sekitaran Terminal Onan Baru Jl. Danau Toba, Jl. Pulo Samosir, Jl. Dr FL Tobing, Jl. Liberty Malau, Jl. DI Panjaitan, Jl. Nahum Situmorang,

Pajangan gambar Caleg dengan logo partai pendukung menjamur hampir di seluruh jalan jalan utama Pangururan Samosir. Mulai dari Caleg tingkat DPRD Kota/Provinsi dan DPR – RI menghiasi jalan-jalan utama.

Cukup beralasan menjamurnya alat sosialisasi gambar para Caleg untuk Pemilu Lagislatif awal April 2009 karena rentang waktu sudah di depan mata.

Ketua Panwaslu Kecamatan Pangururan Pardamean Naibaho mengatakan bahwa penertiban yang dilakukan oleh Panwaslu Kecamatan Pangururan yang bekejasama dengan Satpol PP Pemkab Samosir sesuai dengan prosedur. Dan penertiban yang dilakukan tidak pandang bulu. Baliho ataupun gambar Caleg yang diletakkan tidak sesuai aturan ditertibkan, kecuali dari Kantor Partai Politik ataupun rumah Caleg walaupun berada di jalan protokol tidak ikut ditertibkan.

Lebih lanjut Pardamean Naibaho menuturkan, pajangan alat sosialisasi gambar Caleg ataupun parti politik perlu diterapkan aturan hukum agar tidak mengganggu keindahan dan ketertiban masyarakat. Panwaslu Kecamatan Pangururan akan tetap melakukan penertiban bagi Caleg ataupun Partai Politik yang menyalahi aturan dan akan tetap bekerja sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.

RUAS JALAN PANGURURAN – TOMOK RUSAK, Skala 20 Feb 2009



Ruas jalan Pangururan - Tomok yang baru selesai dibangun 2 tahun terakhir kondisinya sudah mulai rusak. Hampir di setiap Desa yang ada di jalan lintas Pangururan – Tomok, kondisi jalan sudah rusak dan berlubang. Seperti yang terlihat disepanjang jalan Desa Simarmata Kecamatan Simanindo. Berdasarkan pengakuan sejumlah masyarakat Desa Simarmata, cepat rusaknya ruas jalan itu disebabkan pengerjaannya asal-asalan dan banyaknya angkutan sarat muatan yang melintas di daerah ini sehingga jalan lintas ini rusak parah dan berlubang.

Sejumlah warga lainnya juga sangat menyayangkan pembangunan ruas jalan yang kurang memenuhi standart dan banyaknya truk-truk satan muatan yang melintas di daerah ini. Padahal warga berharap, dengan dibangunnya jalan tersebut, hasil pembangunan dapat dirasakan untuk jangka waktu yang lama. Menurut masyarakat setempat, kalau dibangun sesuai dengan bestek, jalan hotmix paling sedikit 5 (lima) tahun baru rusak.

"Sayang jika perbaikan dan pembangunan jalan yang menghabiskan anggaran miliaran rupiah itu sudah hampir hancur. Seharusnya, kondisinya lebih permanen dan bisa dinikmati dalam waktu yang lama karena pengguna jalan belum sepadat rute jalur lintas lain yang ada di provinsi ini. Padahal kami ingin hasil pembangunan bisa lama sehingga anggaran pemerintah kita, bisa di fokuskan ke bidang lain.” Sidabutar (34) menjelaskan kepada Skala.

Pantauan Skala di lapangan, akibat kondisi jalan yang rusak di Desa Simarmata, beberapa hari terakhir sudah beberapa kali terjadi kecelakaan yang menelan korban. Masyarakat setempat mengharapkan agar pemerintah segera memperbaiki jalan lintas ini, agar tidak sampai menelan korban jiwa.

Ketika dikonfirmasi mengenai kecelakaan dan kerusakan jalan lintas yang ada di daerahnya, Kades Simarmata Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir, Alboin Sinaga mengatakan bahwa masalah kerusakan jalan bukanlah tanggung jawabnya.

“ Jalan yang rusak di Desa Simarmata adalah jalan provinsi. Masalah jalan yang rusak di desa kami bukan masalah desa kami. Melainkan masalah Dinas PU ataupun Tarukim. Biar hal ini menjadi urusan mereka. Selagi atasan saya tidak menyuruh dan masyarakat saya tidak menyuruh, sebagai Kades, saya tidak akan mau mengambil inisiatif termasuk dalam pengusulan perbaikan jalan di Desa Simarmata ini. Karena saya bekerja sesuai dengan petunjuk atasan saya. Biarlah oknum yang berkompeten yang menangani masalah ini” tukasnya

MALING PANGURURAN TERTANGKAP TANGAN, Skala 19 Feb 2009


Sudah sering beraksi dan keluar masuk Lapas


RS (26) penduduk Jalan Tigalingga KM.5 Sidikalang,Senin(16/2) langsung tertangkap tangan sebagai pelaku pencurian beberapa kios di pekan Inpres Pangururan/Onanbaru oleh korbannya.

Sudah sejak lama,RS melakukan aksinya di Pangururan,sehingga sudah beberapa kali menjalani hukuman. Rupanya RS tidak jera,bahkan sepertinya sudah menjadi kebiasaan,sehingga dia kembali menjalankan aksinya tanggal (12/2) dan sebagai sasaran kios yang ditinggal pemiliknya.

Dari aksinya,RS berhasil menggondol seratus enampuluh lembar kain ulos tradisional dan kain bakal kebaya serta peragkat lainnya,milik Mesri Sihotang penduduk Pasar Pangururan,dengan taksiran kerugian lebih kurang limapuluh juta rupiah.

Keluarga korban berusaha mengumpulkan informasi dan ternyata berkat HP yang dimiliki RS dapat dikembangkan ketika ia berencana transaksi dengan TT(41) penduduk desa Simp Raya,Kecamatan Siempatnempu Kabupaten Dairi.

Hasil pengembangan ini disampaikan kepihak Polres Samosir oleh keluarga korban dan pada hari itu juga Kapolres Samosir bertindak tegas melalui Kasatserse AKP.Harefa dan anggota langsung menjemput para TSK dan barang bukti ke Pematang Siantar.

Pengembangan selanjutnya masih dilakukan pihak Polres Samosir,sementara barang bukti berupa barang kelontong,alat alat dapur dan ulos sudah diamankan di Mapolres Samosir berikut dengan TSK.

Kapolres Samosir AKBP Aiman Syafrudin melalui Kasatserse berjanji akan bekerja keras membongkar kasus pencurian ini,sebab beberapa orang korban RS sudah menyampaikan pengaduannya,masing masing Hasman Simbolon,Risma Simbolon,dan Biston Simbolon.

Diduga ada beberapa nama yang terkait dengan pencurian ini,sementara yang sudah dimintai keterangan baru RS dan TT,sedangkan penadah masih belum dihadirkan.

Menurut informasi yang dikumpulkan Skala di Pangururan,RS tinggal di Pangururan bertindak sebagai pelaku,sementara yang diduga penadah dan pembantunya berada diluar Kabupaten Samosir.

Jamontang Simarmata merasa kesal

Jamontang Simarmata(45) suami Mesri Sihotang sepertinya merasa kesal atas sikap oknum Polres Samosir(anggota Kasatserse) yang menjemput barang bukti ke Pematang Siantar.Pasalnya,pihak polisi tidak mengijinkan dirinya sebagai suami korban ikut menyaksikan barang bukti dari tangan penadahnya.

Saya kurang yakin akan jenis barang yang dijadikan barang bukti itu,juga jumlahnya sangat minim dari yang kami laporkan ujarnya kepada Skala

PEMBINAAN PENYULUH AGAMA KRISTEN SE-SAMOSIR, Skala 16 Feb 2009


* Pengarus utamaan Gender


Untuk melaksanakan pembangunan dibutuhkan peran serta aktif seluruh unsur masyarakat baik laki-laki maupun perempuan sehingga terbentuk suatu masyarakat yang sejahtera baik jasmani maupun rohani. Pemkab Samosir melalui Departemen Agama dan Pimpinan Denominasi Gereja se-Samosir mengadakan Pembinaan Penyuluh Agama Kristen di Sopo Toba Hotel Ambarita Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir (13/02-14/02) yang salah satu upaya meningkatkan pemahaman tentang keadilan dan kesetaraan gender menurut pandangan Kristen.

Dalam kata sambutannya Wakil Bupati Samosir Ober Sihol P. Sagala SE menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas kegiatan ini demi membangun serta meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pemahaman kesetaraan kesejajaran maupun kemitraan antara perempuan dengan laki-laki.

Berdasarkan pertimbangan kemampuan dan potensi sumber daya manusia, pemerintah telah memberikan porsi yang sama terhadap perempuan dan laki-laki. Dalam kesamaan kesempatan dalam konteks sosial, ekonomi, dalam tatanan pemerintahan sudah banyak posisi ataupun kedudukan penting yang dijabat oleh perempuan.

Pengarusutamaan gender merupakan salah satu strategi pembangunan untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender melalui pengintegrasian pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan perempuan dan laki-laki kedalam perencenaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari seluruh kebijakan dan program proyek dan kegiatan di berbagai bidang kehidupan dan pembangunan. Kesetaraan antara perempuan dan laki-laki merupakan suatu kondisi yang adil. Perempuan sejajar dengan laki-laki baik dari status sosial, ekonomi budaya dan agama. Iman Kristen yang sejak dulu telah memiliki visi kesetaraan gender dan menolak tegas ketidakadilan. Wabup mengharapka, Iman Kristen tentang kesetaraan gender dapat diimplementasikan melalui tugas pelayanan masing-masing sehingga diharapkan menjadi teladan bagi sesama.

Kakandepag Samosir, Drs. Folulu F. Laia mengharapkan pembinaan ini dapat menjadi alternatif pembahasan tentang pandangan Kristen terhadap kesetaraan dan keadilan gender dari perspektif Kristen dan mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan pandangan terhadap wanita pada waktu-waktu yang akan datang.

Ketua Panitia, Ayub DT. Tampubolon, MTh mengatakan bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman tentang keadilan kesetaraan gender, memotivasi penyuluh agama Kristen untuk meningkatkan partisipasinya nyata dalam mensukseskan penatalayanan gereja dalam pengarustamaan gender

Ayub DT. Tampubolon, MTh mengharapkan terwujudnya Penyuluh Agama Kristen yang profesional, berkualitas, bertanggung jawab dan mampu berperan dalam pembangunan dan penatalayanan pemahaman gender, para penyuluh bisa melihat situasi yang berkembang ditengah masyarakat dan membantu pemerintah untuk mengembangkan serta membina kerukunan beragama dan berpartisipasi aktif dalam mensukseskan pembangunan di segala bidang serta mempererat persatuan dan kesatuan bangsa yang di mulai dari umat Kristen, Penyuluh memahami kebijaksanaan pemerintah dlam bidang agama dan menerapkannya di dalam tugas dan pelayanannya di lapangan.

Praeses HKBP Distrik VII Samosir Pdt. R. Lumban Raja, STh mengatakan kesamaan martabat dan harkat didalam kehidupan sehari-hari baik didalam rumah tangga, keluarga, adat, Gereja dan masyarakat terutama harkat dan martabat kaum perempuan harus dijunjung tinggi. Laki-laki dan perempuan mempunyai hak yang sama untuk menjadi pemimpin bangsa, Gereja dan badan-badan lainnya. Gereja perlu memberi teladan di dalam mencapai kesamaan hak laki-laki dan perempuan dengan memberi motivasi untuk pelayanan perempuan di dalam pelayanan Gereja. Dan mencegah oknum-oknum yang memperjual belikan perempuan dan juga mencegah mereka yang ingin melakukan tindak kekerasan kepada kaum perempuan.

R. Artha Sitinjak, Pembina GOW Samosir mengatakan kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan dan hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan nasional dan kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan. Dengan tidak adanya diskriminasi terhadap perempuan merupakan pola pikir masyarakat Batak yang maju dimana masyarakat Samosir mayoritas Kristen da Katolik, sehingga masyarakat Samosir boleh menjadi garam dan terang dunia. Persamaan hak antara perempuan dan laki-laki harus dimulai dari keluarga, masyarakat dan bangsa da harus mengoptimalkan potensi perempuan dalam hal pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Hadir juga dalam acara ini sebagai pembicara ataupun pembina, Pdt. Dr. Langsung Sitorus MTh, Sekum PGI Sumut yang menjelaskan pengertian perempuan dalam pandangan adat Batak dan menurut Kristen/Alkitab dan mengharapkan kepada seluruh Penyuluh Agama Kristen yang hadir sat itu, harus menjadi garam dan terang di tengah-tengah masyarakat dan bisa menjadi berkat bagi sesama.

PANTI ASUHAN SITINORAITI DIRESMIKAN, Skala 10 Feb 2009


* Dimodali empat orang berkebangsaan Prancis

Untuk menyelesaikan masalah anak-anak terlantar baik dengan membina mereka agar lebih produktif hingga mendirikan panti sosial berbasis keluarga telah banyak dilakukan di berbagai negara termasuk Indonesia. Panti Sosial yang ada di Indonesia ada yang dikelola oleh pemerintah ataupun masyarakat.

Sabtu (07/02) di Samosir telah diresmikan Panti Asuhan “Sitinoraiti” yang terletak di Jl. Hadrianus Sinaga Desa Pintusona Kecamatan Pangururan. Acara peresmian diawali dengan kebaktian yang dipimpin oleh Pendeta HKBP Pintusona dan ditandai dengan pembukaan tirai selubung papan nama. Acara ini dihadiri Lurah Pintusona, JK. Simbolon yang mewakili pemerintah setempat, masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama.

Panti ini dimodali oleh empat orang berkebangsaaan Prancis, yang diketuai Ms. Sylvie Wilson. Dalam menjalankan kegiatan operasional panti asuhannya, Sitinoraiti akan menekankan kepada pembinaan mental yang tepat kepada setiap anak asuhnya dengan menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi bahwa setiap anak berhak untuk hidup yang layak dan mendapat pendidikan yang setinggi-tingginya.

Ketua Panti Asuhan Sitinoraiti yang sekaligus donatur, Ms. Sylvie Wilson mengatakan bahwa panti ini adalah seperti keluarga kecil. Jumlah anak asuh maksimal 16 orang bukan hanya karena keterbatasan biaya tetapi juga dengan anak asuh yang sedikit, kita bisa memberi perhatian penuh dalam hal pendidikan, sekolah, kesehatan dan kasih sayang. Kita bisa mengikuti keinginan setiap anak asuh apa dan bagaiman keinginan mereka. Panti ini berdiri bukan hanya memberi makan, pakaian, pendidikan, kesehatan dengan seadanya. Tetapi untuk menciptakan kounitas yang baik dan lingkungan yang lebih baik, jika anak asuh sedikit, kita bisa memberi mereka kehidupan yang lebih baik dan perhatian yang lebih. Panti ini menerima semua suku ataupun agama, karena kita tidak memperdulikan perbedaan ataupun latar belakang karena di Indonesia semua suku bangsa dan Agama bisa hidup rukun bersama dan tak terkecuali di Panti Asuhan Sitinorati.

Manager Panti Asuhan Sitinoraiti, Ganda N. Nainggolan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Samosir yang memberikan ijin untuk mendirikan panti ini dan harus bisa menjadi berkat bagi orang lain dan masyarakat sekitar. Untuk keselarasan tujuan dan donator yang terbatas, maka anak asuh yang ditampung di Panti Asuhan siti Noraini adalah mereka yang sudah yatim piatu, berkemauan belajar dengan usia antara nol hingga enam belas tahun dan maksimal enam belas orang. Panti Asuhan ini tidak akan dihuni oleh hanya kaum kristiani melainkan oleh semua agama dan suku sehingga menjadi tempat pendidikan dimana anak-anak belajar tidak saling membeda-bedakan akan tetapi betul-betul akan diwarnai cinta kasih dan sayang. Kedepanya panti ini akan berusaha menjalin kerjasama dengan Dinas Soial dan Dinas Pendidikan Kabupaten Samosir dan pihak-pihak lain yang ingin membantu dan mendukung kehadiran dan keberadaan panti asuhan ini. Bagi anak-anak sekitar, dipersilahkan datang untuk membaca buku ataupun untuk melatih kemampuan berbahasa asing khususnya bahasa Prancis karena panti ini memiliki taman bacaan gratis. Untuk saat ini, Panti Asuhan Sitinoraiti belum memiliki anak asuh dan berharap untuk segera memiliki anak asuh untuk didik dan dilindungi.

Lurah Pintusona JK. Simbolon menyampaikan ucapan terima kasih atas nama pemerintah Kabupaten Samosir khususnya dan pemerintah Indonesia umumnya kepada donatur yang telah memberikan bantuan untuk mendirikan panti ini dan mengatakan cukup bahagia dengan keberadaan panti ini. Masyarakat terutama anak-anak sekolah bisa meminjam buku dari panti ini karena panti ini memiliki taman bacaan. Beberapa hari terakhir terlihat banyak anak-anak sekolah ataupun penduduk setempat yang mengunjungi panti ini dan sudah terlihat dampak positifnya, anak-anak sudah bisa mengerti bahasa Inggris walau hanya sedikit. Dari lokasi panti yang di pesisir Danau Toba, memiliki taman bermain dan taman bacaan, panti ini sangat mengundang untuk dikunjungi. Dan berharap dimasa mendatang anak-anak panti bias menjadi generasi yang berhasil dan tidak tertutup kemungkinan menjadi tempat lahirnya pemimpin daerah.

Perlu ditingkatkan pemberdayaan baik dari swasta maupun dari masyarakat dan pemerintah untuk terus berusaha baik dari segi dana dan tenaga agar masalah anak terlantar segera teratasi minimal jumlahnya berkurang.

Salah seorang warga, Manullang (45) mengatakan cukup bahagia dengan adanya panti ini. Karena anak-anak sekitar bisa datang bermain dan membaca buku dan berharap semoga panti ini bisa menjadi berkat bagi sesama terutama masyarakat sekitar panti.

SALAH PAHAM,NYARIS KELEWANG BICARA, Skala 9 Feb 2009

Sebagai akibat purbasangka HDS (45) penduduk desa Pardomuan I Kecamatan Pangururan, direktur CV.E yang tergabung dalam Asosiasi AKLI nyaris dibacok dengan kelewang oleh oknum pimpinan Badan Usaha Milik Negara di Pangururan berinisial PS.

Kejadian ini persisnya (23/1) ketika HDS memenuhi panggilan rapat penting yang dilayangkan oleh sang manager PS.

Rupanya rapat penting yang disebutkan PS hanya berisikan investigasi menyangkut adanya laporan tentang kinerja dan management yang dianut PS selama memimpin unitnya di Samosir kepihak atasan langsung manager di Medan.

HDS cukup terancam ketika berhadapan dengan PS,sebab nyaris kelewang ikut berbicara,yang untung kelewang yang diacungkan sang pemimpin dihantamkan ke filingcabinet(lemari file) dan meja kerja hingga pecah berantakan yang mengundang istri PS menengarainya.

Selain itu sang manager mengeluarkan ucapan yang tak enak didengar dengan nada ancaman.

Justru peristiwa itu masih saya anggap internal,maka tidak saya laporkan kepada yang berwajib,namun hingga hari ini saya masih cukup bersabar menunggu adanya benang merah ujar HDS ketika ditanya wartawan.

PS tidak membantah ketika kejadian ini dikonfirmasi rekan wartawan di Pangururan,malah mengakui dirinya lagi emosi,namun menyanggah tidak ada mengucapkan kalimat yang bernada mengancam.

Sejauh itu,HDS menuturkan pengalamannya sebagai rekanan yang bergabung pada AKLI sering mendapat perlakuan tidak jujur. Misalnya menyerobot pekerjaan yang seharusnya dikerjakan rekanan untuk instalasi pemasangan catudaya kepada langganan dengan tarif yang cukup jauh beda sehingga terindikasi akan mematikan rekanan ujarnya.

Dengan gaya kepemimpinan oknum PS dikhawatirkan para rekanan akan matisuri,serta pelanggan baru akan rugi jelas HDS mengakhiri keterangannya

NGAKU LSM DAN KAMERAMAN TV, Skala 6 Feb 2009

Forum Pemerhati Pembangunan Samosir Jamontang Simarmata menerangkan kepada Skala,dari hasil pantauannya di lapangan tercatat ada beberapa kelompok pendatang di Samosir,hilir mudik gentayangan berkedok LSM dan wartawan dengan perangai yang cukup mencurigakan. Dengan gaya investigasi mengenakan pakaian beraneka ragam logo,yang cukup style keluar masuk kantor instansi di Kabupaten Samosir,mengundang rasa ingin tahu kita mencermati sebagai siapa dia ujar Simarmata.

Ketika hal ini dikonfirmasi kepada beberapa SKPD membenarkan, bahkan ketingkat Kepala Desa,sudah dikunjunginya untuk tujuan yang sama.

Kawanan yang berkedok LSM,wartawan/kameraman TV(tidak disebut nama medianya) namun mengaku sebagai Team Pencari Fakta dalam menggelar aksinya diawali dengan membuka laptop,meng ON kan camera video dan rekaman,sebagai upaya mop menyurutkan nyali pihak yang dikunjungi.

Membawa bawa nama Partai Demokrat.

Kepala Desa Parmonangan Kecamatan Pangururan oleh kelompok tersebut mentargetkan sebagai sasaran.

Untuk memuluskan aksinya,salah seorang dari kawanan ini menghubungi istri Kades,boru Simbolon dan kepada ibu ini mereka mengaku dari Partai Demokrat,yang oleh istri Kades menerimanya dengan well come.

Berselang beberapa saat,tamu yang mengaku dari Partai Demokrat itu muncul bersama rekannya tiga orang,dengan gaya investigasi serta intervensi .

Melihat gelagat yang mencurigakan dengan gaya intervensi dari tamu yang datang itu, ibu boru Simbolon angkat bicara” kalian ini sebagai siapa,tadi ngaku dari partai Demokrat,sekarang lain ceritanya. Kalian ini pembohong,kalian pasti punya tujuan lain,akan saya sampaikan kepada yang berwajib tegasnya,membuat nyali sang tamu ciut lalu beranjak dari rumah tinggal Kades tersebut.

Sumber lain menerangkan,bahwa kelompok tersebut sudah dua minggu mondar mandir di Samosir dengan gonta ganti mobil,dan nomor polisinya sudah tercatat di tangan ketua FPPS,dan pihak Demokrat yang dikonfirmasi Skala nampak berang dan akan menelesurinya

SMU NEGERI 2 PANGURURAN BERBENAH DIRI, Skala 5 Feb 2009

Menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan persaingan serta makin dekatnya waktu UAN (Ujian Akhir Nasional), SMU Negeri 2 Pangururan yang beralamat di Jl. Pangururan – Simanindo, Desa Parbaba Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, mulai berbenah diri. Sejak November 2008, khusus untuk siswa kelas 3, sekolah ini telah melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler (pelajaran tambahan) di sore hari.

SMU Negeri 2 Pangururan ini telah meraih banyak prestasi seperti Juara II Lomba Paduan Suara Senandung Samosir tahun 2007 yang lalu, Juara I Festival Tari Kreasi pada November 2008, Juara II Lomba Gerak Jalan Santai Kabupaten Samosir dan prestasi-prestasi lainnya.

Terkait dengan prestasi-prestasi yang diperoleh, Kepala SMU Negeri 2 Pangururan, Drs. Resman Simbolon menjelaskan bahwa setiap keberhasilan yang diraih SMU Negeri 2, adalah hasil kerjasama semua tim.

Semua tenaga pengajar di SMU Negeri 2 Pangururan mencoba mengoptimalkan program sekolah sesuai dengan misi dan visi serta berusaha meningkatkan mutu pendidikan. Untuk mencapai hasil yang optimal, semua oknum yang terkait harus saling bekerja sama dan saling mendukung.

Faktor pendukung kesuksesan SMU Negeri 2 adalah, Faktor Guru, Siswa dan Prasarana. Guru merupakan titik sentral peningkatan kualitas pendidikan karena sebagian besar keberhasilan siswa ditentukan oleh guru. Kita berusaha agar guru di SMU Negeri 2 menjadi guru yang profesional, yang mengetahui secara mendalam tentang apa yang diajarkan, memiliki kemampuan mengajar dan kemampuan meneliti serta kemampuan memberi bimbingan yang akademik kepada siswa. Masa depam pendidikan ada di tangan guru, yang menyampaikan amanah ilmu pengetahuan pada siswa. Dan setiap guru harus mendisiplinkan diri, dengan sendirinya siswa juga akan disiplin.

Lebih lanjut, Drs. Resman Simbolon mengatakan faktor yang kedua adalah Siswa. Kalau guru sudah profesional, sudah paham tentang kebiasaan siswa, siswa juga akan memberi respon yang baik terhadap didikan dan ajaran guru. Di sekolah ini, guru berusaha memotivasi para siswa untuk belajar dan memberi inspirasi serta gambaran tentang persaingan hidup yang berkualitas. Dalam hal jenjang pendidikan lanjut yang akan di tempuh oleh siswa,

sekolah ini telah menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi yang ada seperti IPB, USU, UI, Unimed dan ITB

Dan mengenai faktor sarana dan prasarana masih kurang memadai. Tetapi SMU Negeri 2 berusaha mengoptimalkan penggunaannya. Untuk praktikum Kimia, Fisika dan Biologi dilaksanakan di tempat yang sama. Karena sekolah ini hanya memiliki satu laboratorium. Sekolah ini juga memperdalam seni budaya Batak, dimana siswa-siswanya pernah menjadi wakil Kabupaten Samosir ke Jakarta. Dan siswa-siswa dari sekolah ini di latih untuk memiliki ketrampilan, keahlian untuk bersaing di dunia luar.

“Sebagai tenaga pendidik, saya berharap kerjasama antara guru, siswa dan orang tua kedepannya akan semakin solid. Orang tua siswa mendukung program sekolah, demi kemajuan sekolah ini dalam hal mutu pendidikan dan prestasi.

Dengan dukungan semua pihak, SMU Negeri 2 Pangururan akan berusaha menciptakan sumber daya manusia ataupun generasi penerus yang intelek, cerdas, bermoral tinggi dan siap bersaing “ demikian Drs. Resman Simbolon mengakhiri perbincangannya dengan Skala.

NAPAK TILAS ZENDING NOMENSEN, Skala 4 Feb 2009

Dikaitkan dengan tahun 2009 sebagai tahun Diakonia bagi HKBP, oleh seratusan pemuda gerejani diberangkatkan Bupati Samosir Ir Mangindar Simbolon dari halaman gereja bolon Pangururan melaksanakan Napak Tilas jejak Evangelis JL.Nommensen menuju HKBP Parmonangan Resort Pangururan, Distrik Samosir, disaksikan Pendeta Ressort Pangururan Pdt. M. Gultom dan Praeses Distrik.VII Samosir.

Kegiatan ini memiliki nilai yang sangat penting dan monumental untuk mengingatkan kita semua kepada langkah awal prosesi tanah leluhur beroleh ajaran rohani mengenal ajaran agama dan nilai kebaikan.

Manusia tanpa iman akan menghantarkan manusia itu ke alam yang tiada kasih dan makna kehidupan akan sirna sama sekali, tegas Bupati Samosir mengawali sambutannya sebelum resmi mengibaskan bendera pertanda berangkat.

Peserta yang terdiri dari seratusan muda mudi gerejani pagi itu dengan langkah gontai menuju Desa Parmonangan, tetapi sebelumnya singgah sejenak di Kelurahan Pintusona Kecamatan Pangururan dan bertanam pohon disekitar gereja HKBP Resort Pintusona.

Desa Parmonangan salah satunya menjadi fokus dikaitkan dengan sejarah berdirinya gereja HKBP Parmonangan satu satunya gereja yang dibina Evanggelis Jl Nommensen. Benda peninggalan Evangelis Jl Nommensen masih utuh disana, yakni lonceng gereja buatan Jerman.

Rombongan Napak Tilas melakukan karya bakti penanaman pohon sebagai wujud kepedulian lingkungan dihamparan kompleks Pargodungan gereja HKBP Parmonangan yang juga dipandu oleh Bupati Samosir Ir. Mangindar Simbolon.

Usai dari Parmonangan rombongan Napak Tilas langsung menuju Nainggolan,dan diperkirakan malam ini (3/1) akan dilepas menuju Muara Kabupaten Tapanuli Utara, oleh Pemkab Samosir.

Bupati Samosir:, 3 Feb 2009

Dengan kondisi alam yang terdiri dari kebanyakan dataran,serta struktur tanah yang kaya unsur haranya,daerah ini memiliki potensi ekonomi yang cukup menjanjikan.

Dilihat dengan kasat mata,bahwa hasil bumi daerah Kecamatan Ronggurnihuta ternyata betul betul mendominasi komoditi di pasar tradisional pekan Pangururan,sebagai salah satu indikator pendukung alat ukur positipnya apa yang kami sebutkan,sehingga terkait dengan itu adalah wajar bila Kecamatan ini satu-satunya Kecamatan yang memiliki sarana perkantoran yang representatif.

Selain dari satu unit kantor Camat,juga dibangun satu unit Aula dan satu unit Rumah Camat,adalah merupakan jawaban dan implementasi atas hasrat masyarakat Kecamatan Ronggurnihuta untuk maju setara dengan delapan kecamatan lainnya di Kabupaten Samosir.

Terimakasih dan hormat yang sebesar-besarnya kami sampaikan atas nama pemerintah kepada warga masyarakat Ronggurnihuta,dalam hal ini pemilik lahan/tanah yang rela dan mau mengorbankan sebagian dari tanah milik mereka,untuk kepentingan umum.

Orang atau kelompok yang mau dan rela menyerahkan haknya digunakan untuk kepentingan orang banyak,secara alami biasanya memperoleh pahala dan berkat,demikian disampaikan Bupati Samosir Ir Mangindar Simbolon pada acara peresmian penggunaan kantor Camat Ronggurnihuta bersama dua unit gedong lainnya.

Tak ada yang dapat kami sampaikan sebagai balas budi baik dan kerelaan bapak/ibu yang menyerahkan tanah lokasi perkantoran ini,selain ucapan terimakasih dan doa,dan sebagai simbol rasa bahagia dan bangga terimalah Piagam Penghargaan ini,ujar Bupati lalu menyerahkan dua piagam penghargaan,yang diterima masing masing yang mewakili marga Sitanggang dan marga Manik.

Sebelum penanda tanganan prasasti oleh Bupati Samosir,pembukaan selubung papan nama kantor camat Ronggurnihuta oleh Wabup Samosir Ober Sihol P Sagala SE,dan pengguntingan pita oleh ketua TP.PKK Ny M Simbolon,Artha Sitinjak yang didampingi Ny Wabup Samosir Diana Silalahi dan ketua DWP,oleh Kadis Tarukim Maringan Situmorang,SH menyampaikan laporannya.

Diakui Bupati Samosir atas keterlambatan peresmian ketiga gedong yang baru diresmikan,bukan ada sesuatunya,namun sebagai akibat adanya unsur kendala,dimana infrastruktur jalan dan sarana catu daya PLN yang belum tersedia tegasnya.

Usai acara peresmian oleh masyarakat Ronggurnihuta melalui Panitia yang sengaja dibetuk untuk itu dengan semangat kekeluargaan mengajak seluruh hadirin untuk santap siang bersama dan menyuguhi hadirin dengan hiburan yang dibawakan para siswa/i SMP Negeri Ronggurnihuta.

Para pimpinan SKPD yang mendampingi Bupati Samosir dan Wabup Samosir,Kadislingdup Ir.Darwin Harianja,Kadishutbun Ir Rahman Naibaho,Kadis Parhub Drs Maringan Simbolon,Kadis Pariwisata Drs M Butarbutar,Kadiskes Manigor Simbolon SKM,Direktur RSU DR Hadrianus Sinaga dr.Haposan Siahaan,SKM,Asisten Pemerintahan Drs Ombang Siboro,MM,Asisten Pembangunan Ir Patar Sitorus,serta Sampe Sijabat SH kepala BPMPT serta Pabung Kodim Taput,sementara unsur legislatif Kabupaten Samosir tak ada yang ikut hadir.

Sebelum acara usai,penjelmaan rasa bahagia atas peresmian tiga unit gedong yang baru ini,oleh utusan masyarakat Sekecamatan Ronggurnihuta menyerahkan ulos naganjang sitorop rambu kepada Bupati Samosir Ir Mangindar Simbolon dan ibu,dan Wakil Bupati Samosir Ober Sihol P Sagala SE dan ibu Diana Silalahi serta Camat Kores Sagala dan ibu,untuk ganjang barita gabe,jala leleng mangolu.

SEMINAR NASIONAL STUDI DAMPAK PENCEMARAN DANAU TOBA, Skala 1 Feb 2009


· Persentasi Laporan Akhir Tim Ahli dan Tim Peneliti

· PT Aquafarm Nusantara mengkonsumsi 200 ton pakan ikan per hari

Seperti yang pernah diberitakan beberapa waktu yang lalu, Pemkab Samosir, melalui Badan Lingkungan Hidup Penelitian dan Pengembangan (BLHPP) bekerja sama dengan Badan Pengendalian Lingkungan Daerah (Bapedalda) Sumatera Utara beserta tim ahli dan tim peneliti telah mengambil sample air dari 53 titik disekitar lokasi operasi KJA PT Aquafarm Nusantara di Desa Simangambat, Desa Hutaginjang, Desa Silima Lombu Kecamatan Simanindo pada akhir tahun lalu. Laboratorium yang terakreditas yang hanya dimiliki oleh Bapedaldasu dihunjuk sebagai laboratorium untuk penelitian. Hasil Laboratorium telah di teliti dan dikaji oleh para pakar dan di sampaikan pada Seminar Nasional Studi Dampak Pencemaran Pada Lokasi Keramba Jaring Apung (KJA) PT. Aquafarm Nusantara di Hotel Duma Sari Tuktuk Siadong Kecamatan Simanindo (30/01).

Seminar ini dihadiri oleh Wabup Samosir Ober Sihol P. Sagala, Humas Samosir, Marolop Sagala, Muspika Simanindo, utusan dari tujuh kabupaten yang mengitari Danau Toba, Dirjen Perikanan, Universitas Nommensen Medan, Universitas Sumatera Utara, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Wisatawan, dan pemerhati lingkungan.

Dalam kata sambutannya kepada para undangan Wabup Samosir mengucapkan selamat datang ke Kabupaten Samosir. Lebih lanjut Wabup mengatakan bahwa saat ini Samosir sedang berbenah diri dan kehadiran para undangan merupakan berkah bagi Samosir. Masalah Lingkungan hidup adalah tanggung jawab setiap lapisan masyarakat. Dan masalah pencemaran Danau Toba tidak hanya menjadi tanggung jawab Kabupaten Samosir. Kedepannya delapan Kabupaten yang mengitari Danau Toba harus saling bekerja sama dalam penyelesaian pencemaran Danau Toba dan penyelamatan ekosistem Danau Toba.

Para pakar yang mempersentasikan hasil analisanya adalah Jamahir Gultom Ph.D, (Tim Ahli Kabupaten Samosir, Staf Pengajar Departemen Kimia FMIPA USU Medan, Staf Pengajar Sekolah Pasca Sarjana USU Program S2 dan S3 Kimia) beserta Pohan Panjaitan Ph.D ( Staf Pengajar/Dekan Fakultas Peternakan/Wakil Rektor IV Universitas HKBP Nommensen Medan).

Kedua ahli ini memaparkan tingkat pencemaran dan unsur-unsur kimia yang ada di disekitar lokasi operasi KJA PT Aquafarm Nusantara. Ditemukannya zat-zat berbahaya yang terkandung dalam air Danau Toba seperti Amonia yang pada konsentrasi tertentu bisa mengakibatkan iritasi pada mata dan saluran pernafasan. Dan pada konsentrasi tertentu cairan amonia bisa membakar kulit dan jika tertelan akan mengakibatkan kerusakan pada organ dalam tubuh.

Pohan Panjaitan Ph.D mengasumsikan bahwa dari 200 ton pakan ikan per hari yang dipergunakan PT Aquafarm Nusantara walau habis dikonsumsi ikan, tetap saja ada pencemaran air yakni dari urine dan feses ikan yang menghasilkan Nitrogen dan Posfor. Pohan Panjaitan Ph.D mengharapkan agar Ekonomi, Ekologi dan Sosial bisa berjalan seimbang terutama di daerah pesisir Danau Toba. Kedua pakar ini mengharapkan dengan kondisi Danau Toba yang tercemar seperti sekarang ini, diadakannya penentuan zonasi, KJA yang berwawasan lingkungan hidup dan pelatihan pemberdayaan/budi daya ikan sehingga perikanan dan pariwisata tetap berjalan dan PT Aquafarm mengalokasikan dana untuk pemeliharaan lingkungan hidup terutama Danau Toba.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Penelitian dan Pengembangan (BLHPP) Kabupaten Samosir, Ir. Darwin L. Harianja mengatakan bahwa seminar ini merupakan langkah awal dari semua pihak terutama Pemkab Samosir untuk menindak lanjuti pencemaran Danau Toba dan penyelamatan ekosistem dan keseimbangan ekologi yang ada di Danau Toba. Dan kedepan akan diadakan penelitian lebih lanjut tentang pencemaran Danau Toba dan seminar yang diadakan merupakan starting point (titik awal).

Ir. Darwin L. Harianja mengajak tujuh kabupaten lain untuk bekerja sama dalam menangani masalah Danau Toba. Dan mengharapkan dengan adanya seminar ini menggugah pemilik Hotel dan masyarakat untuk lebih memperhatikan limbah yang mereka hasilkan ataupun untuk mengolah limbah mereka.

Desa Silima Lombu Kecamatan Simanindo yang menjadi tempat penumpukan ikan busuk dari PT Aquafarm Nusantara akan diberikan alternatif oleh BLHPP Samosir. Ikan busuk akan dijadikan sebagai bio gas yang bisa dipergunakan masyarakat untuk memasak ataupun menjadikan ikan busuk sebagai pupuk yang bisa mengurangi penggunaan pupuk kimia oleh petani.

Senada dengan hal tersebut, Kabid Penelitian dan Pengembangan (BLHPP) Samosir Ir. Jawaris Sinaga Msi mengharapkan dengan seminar ini penanggulangan masalah pencemaran Danau Toba akan ditingak lanjuti dilakukan secara bersama oleh seluruh lapisan masyarakat dan seluruh Pemerintah Kabupaten di pinggiran Danau Toba bersama Pemprovsu sehingga kelestarian Danau Toba akan dapat terpelihara dan ekosistem tetap terjaga

MUYAWARAH PENDUDUK SIOGUNGOGUNG AGAKNYA TEGANG, Skala 30 Jan 2009


*Walau mendapat pengarahan dari beberapa SKPD*

Kelurahan Siogungogung Kecamatan Pangururan dengan objek wisata Aek Rangat (Hot Spring) merupakan Kelurahan Percontohan dalam bidang pariwisata di Kabupaten Samosir. Seiring dengan perkembangan pembangunan Kabupaten Samosir terutama bidang Pariwisata, Pemkab Samosir telah mulai membenahi daerah ini khususnya infrastruktur (pelebaran jalan).

Bertempat di kantor Lurah Siogungogung Kecamatan Pangururan, Pemerintah Daerah duduk bersama dengan masyarakat untuk sosialisasi pariwisata dan bermusyawarah menyangkut Tanah Ulayat Bonani Dolok/Huta Parik yang terimbas akibat pelebaran jalan menuju ke Aek Rangat.

Camat Pangururan, Anser Naibaho dalam kesempatan ini memperkenalkan Lurah Siogungogung yang baru Binoto Hutabalian, S.Sos yang sejak (06/01) telah resmi menjabat sebagai Lurah Siogungogung. Lebih lanjut Camat Pangururan mengatakan merasa bangga dengan adanya konsolidasi antara aparat pemerintahan dengan masyarakat setempat, yang mungkin baru pertama kali diadakan. Dan mengharapkan Lurah yang baru membawa perubahan yang menuju perbaikan. Dan kepada seluruh masyarakat diharapkan untuk bekerjasama dengan aparat pemerintahan demi memajukan Kelurahan Siogungogung. Dan kedepan Lurah Siogungogung diharapkan semakin sering mengadakan pertemuan antara pemerintah dan warga untuk berbagi informasi agar seluruh lapisan masyarakat merasa nyaman dan kondusif untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memajukan dan mengembangkan kelurahan ini.

Senada dengan hal tersebut, Kabag Pengembangan Wisata Dinas Pariwisata Samosir, Drs. Sebulon Simbolon memberi pengarahan dan sanjungan kepada masyarakat Siogungogung yang telah memiliki Aek Rangat. Dan memberikan gambaran bagaimana provinsi lain mengembangkan pariwisata dengan berbagai kegiatan-kegiatan untuk mempopulerkan potensi yang ada di daerah mereka serta untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Aek Rangat adalah kawasan wisata unggulan dan masyarakat Siogungogung harus berperan aktif dalam pembangunan dan pengembangannya. Pemerintah dan masyarakat harus bahu membahu untuk melakukan berbagai kegiatan yang bisa meperkenalkan dan memajukan pariwisata yang ada di Samosir khususnya Aek Rangat.

Badan Pertanahan Nasional, Simbolon menjelaskan kepada masyarakat bahwa tanah yang ada di Samosir rata-rata adalah tanah ulayat . Demi kemajuan Samosir, diharapkan kepada seluruh masyarakat pemilik tanah ulayat untuk mau berkorban dengan merelakan sebagian tanah yang dimilikinya,bahkan material lainnya manakala dibutuhkan untuk hal yang bersifat kepentingan kolektif.

Pernyataan diatas disampaikan oleh setiap aparat yang hadir pada musyawarah yang digelar di kantor kelurahan Siogungogung,terkait dengan adanya klaim antar warga yang merasa memiliki luasan areal tanah Bonanidolok/Hutaparik Kecamatan Pangururan yang jika tidak segera ditengarai cenderung melahirkan konflik horizontal.

Sejauh itu,sampai berita ini dikirimkan ke redaksi musyawarah masih belum berhasil melahirkan keputusan yang sifatnya win-win solusion

Nota Jawaban BUPATI SAMOSIR, Skala 30 Jan 2009

Paripurna DPRD Samosir kembali digelar setelah skorsing dicabut dan dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Samosir Drs Abad Sinaga didampingi wakil ketua Ir.Oloan Simbolon,sementara anggota dewan yang hadir delapan belas dari duapuluh lima orang.

Agenda yang digelar hari ini(29/1) mendengarkan Nota Jawaban Bupati Samosir Ir Mangindar Simbolon atas Pemandangan Umum/Tanggapan perorangan anggota DPRD Samosir terhadap duabelas Ranperda Kabupaten Samosir tahun 2008,serta Ranperda tentang APBD Kabupaten Samosir TA.2009.

Kami sependapat bahwa sosialisasi Perda adalah salahsatu cara terbaik untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat dan semua pemangku peran atas isi sebuah peraturan daerah.

Untuk mencapai hal ini maka sejak perancangan suatu peraturan daerah telah dilakukan konsultasi publik atas rancangan tersebut,yang selanjutnya setelah ditetapkan maka segera harus dilakukan sosialisasi dan penyuluhan bagi seluruh pihak yang terkait dengan jenis Perda tersebut.

Dukungan dan bantuan semua pihak sangat diharapkan,untuk sosialisasinya kelak sehingga kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan pada gilirannya akan meningkatkan partisipasi dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan.

Dalam kaitan itulah sebelum keduabelas Ranperda ini diajukan kepihak Legislatif,telah dilalui tahapan konsultasi dan uji publik serta diasistensi oleh tim konsultan ahli .Harapan kita dengan langkah tahapan diatas Perda yang kita produk ini akan menjadi Perda yang Demokratis,yang rinci dalam pengaturan yang memiliki aksepblitas terhadap perkembangan jaman.

Walau sebaik apapun Peraturan,tanpa didukung oleh SDM yang mampu memahami implementasi suatu peraturan tidak akan membawa hasil yang optimal.Dari itu,kedepan akan kita tingkatkan daya dukung melalui rangkaian bimbingan dan pelatihan teknis penyidik pegawai negeri sipil di Kabupaten Samosir,demikian dijelaskan Bupati Samosir dalam nota jawabannya atas duabelas Ranperda TA 2008.

33 POINT PENJELASAN UNTUK RANCANGAN APBD TA.2009.

Lima orang anggota dewan yang menyampaikan pemandangan umum/tanggapan perorangan pada sidang terdahulu(29/1) masing masing Rosinta Sitanggang anggota fraksi Golkar,Drs S.Ganda Tambunan,Asron Simbolon SPd,Drs Lundak Sagala dan Tumpak Situmorang,dalam Nota Jawabannya Bupati Samosir Ir Mangindar Simbolon meresponnya secara positip dan santun,yang diawal Nota Jawaban tersebut Bupati mengadopsinya sebagai manivestasi kecintaan terhadap Kabupaten Samosir,yang sifatnya menunjang pencapaian sasaran yang tepat guna dan peningkatan kinerja pelayanan pemeritahan dalam percepatan pembangunan.

Susunan dan formula yang tercantum dalam Rancangan APBD TA 2009 ini,telah kita bahas bersama melalui Panitia Anggaran Legislatif dan Eksekutif dihadiri oleh seluruh SKPD pada waktu yang lalu di Hotel Gorat Kecamatan Palipi,demikian Bupati Samosir mengawali.

Khusus pertambahan dana ADD diperoleh dari dana perimbangan,dikurangi belanja pegawai dan hasilnya dikalikan minimal 10%,sehingga diperoleh dana ADD sebesar Rp.16.500.000.000.-atau sebesar 10,87% dari dana perimbangan,setelah dikurangi belanja pegawai atau naik sebesar 12% dari dana ADD TA 2008.

Mengenai angka surplus dapat dijelaskan “adalah estimasi Silpa TA.2008 yang dicantumkan pada pembiayaan,yang digunakan untuk menutupi Defisit anggaran pada TA.2009.

Total belanja Pegawai dijelaskan sebesar Rp.193 miliard lebih,dan belanja barang dan jasa Rp 81.599.021.014.-yang didalamnya terdapat belanja jasa konsultan,sementara sistem penganggaran yang dipedomani saat ini “berbasis kinerja,sehingga semua objek belanja harus saling mendukung dan terukur untuk tercapainya sasaran yang ditetapkan.

Menyahuti pemberantasan korupsi,kita telah sepakat dan komit untuk memberantas korupsi di daerah ini,dan sudah kita tindak lanjuti dengan penanda tanganan Pakta Integritas Anti Korupsi,yang secara internal tiap pimpinan SKPD melakukan Pengawasan Melekat,secara berjenjang secara kontinue. Adanya indikasi/dugaan pungutan liar diberbagai kegiatan segera akan kami tindak lanjuti untuk selanjutnya dilakukan pembinaan.

Terkait dengan dana Kelurahan,pada RAPBD TA 2009 telah ditampung dana operasional dan pembangunan sebesar Rp.50 juta,yang menyatu dengan anggaran Kecamatan yang bersangkutan

Terkait dengan saran anggota dewan untuk pembayaran gaji petugas kesehatan di lapangan melalui kantor PT.Pos,Bupati Samosir cukup respek dan sudah mengkondisikannya dengan lima kantor PT.Pos yang ada di Kabupaten Samosir,sementara penertiban disiplin PNS dan Non PNS dilakukan secara kontinue dengan meningkatkan frekwensi razia petugas Satpol PP.

Paripurna tahap penyampaian Nota Jawaban Bupati Samosir Kamis (29/1) nampak hadir ketua PN Balige,Pabung Dandim Taput,Kapolres Samosir diwakili Ka Binamitra AKP.G.Silaban dan Kacabjari Pangururan K.G.Hutagaol SH,serta seluruh pimpinan SKPD se Kabupaten Samosir dan Camat Pangururan Anser Naibaho,Camat Palipi Nurdin Siahaan,Camat Sianjurmulamula Jaingot Banjarnahor,SP dan para undangan lainnya.

Pimpinan Sidang Paripurna Wakil Ketua DPRD Samosir,Drs Abad Sinaga kembali menskors sidang hingga 31 Januari untuk agenda pemandangan umum/tanggapan fraksi DPRD Samosir.

TAHUN BARU CHINA (IMLEK), SAMOSIR RAMAI, 29 Jan 2009


* Peningkatan Pengunjung Tidak Terlalu Signifikan

Akhir pekan dan libur Tahun Baru Imlek 2560 (26/1) membawa pengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke beberapa objek wisata yang ada di Samosir. Wisatawan lokal ataupun manca negara banyak berkunjung seperti yang terlihat di Tomok dan Tuktuk Siadong Kecamatan Simanindo dan Pasir Putih Desa Parbaba, Aek Rangat Desa Siogung-ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir.

Menurut Petugas Retribusi yang bertugas di daerah Pasir Putih, akhir pekan yang berlanjut dengan libur Imlek, pengunjung banyak datang walau tidak terlalu terlihat peningkatannya. Pengunjung bukan hanya warga sekitar Pangururan tetapi ada juga yang datang dari luar kota ataupun wisatawan manca negara. Salah seorang pengunjung, Leonora Simatupang (35) yang berasal dari Pematang Siantar cukup bangga bisa berkunjung ke Pasir Putih, bisa menikmati keindahan alam di pesisir Danau Toba, tidak perlu jauh-jauh berkunjung ke provinsi lain untuk melihat pasir putih karena Samosir telah memilikinya.

Lebih lanjut Leonora menyayangkan beberapa hal terkait dengan infrastruktur yang ada di objek wisata ini, seperti jalan masuk ke area pantai, lapangan parkir dan kamar ganti ataupun toilet. Seperti yang terlihat, toilet ataupun kamar ganti yang ada si Pasir Putih sudah tidak terawat sehingga pengunjung tidak tahu kemana harus salin pakaian.

Saulina Resort yang terletak di objek wisata Aek Rangat berada dipesisir Danau Toba, yang menawarkan wisata rohani dengan rumah doa Eben Ezer, walau tidak terlalu sigifikan ada peningkatan pengunjung ataupun tamu yang menginap, demikian penjelasan Manager Hotel (Resort), Junico Purba, SIP.

Menurutnya, dengan kondisi seperti sekarang ini dimana infrastruktur jalan masih dalam tahap perbaikan/pelebaran, Aek Rangat sudah banyak di kunjungi. Bagaimanapun bila infrastruktur yang mendukung Aek Rangat benar-benar di benahi, akan semakin ramai di kunjungi para wisatawan lokal ataupun manca negara. Perekonomian masyarakat juga akan terbantu sebagai dampak positipnya. Kita boleh meniru provinsi lain dalam hal kegiatan-kegiatan yang telah mereka lakukan maupun cara mereka untuk mampromosikan objek wisata yang ada.

Untuk mendukung visi Pemkab Samosir menjadi Kabupaten Pariwisata 2010 diharapkan kepada pihak pengelola hotel berani bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir ataupun pihak-pihak lain untuk melakukan promosi di luar daerah sehingga orang-orang mengenal Samosir dan ingin mengunjunginya.

PASAR PANGURURAN DI TERTIBKAN, 29 Jan 2009

Apakah setelah menjadi sorotan DPRD Samosir pada penyampaian pandangan umum perorangan oleh Drs Ganda Tambunan fraksi PDIP pada Paripurna kemarin(27/1) hingga pasar tradisional Pangururan ini ditertibkan,tanya wartawan Skala kepada Camat Pangururan Anser Naibaho,yang oleh beliau menyatakan sudah sejak lama di programkan,jelasnya setelah selesai pembenahan pasar pagi yang ada di Tajur tambahnya.

Justru pasar pagi yang di Tajur itu lagi dibenahi,maka diberi kesempatan kepada warga untuk menggunakan pinggiran jalan sepanjang Jalan Tajur tempat sementara.

Pembenahan sudah selesai,sejak sebulan yang lalu,sehingga kita himbau agar para warga pengguna pinggiran jalan menempati fasilitas yang tersedia,namun mereka pada menolak,sehingga kita harus menggunakan tenaga Satpol PP melakukan pembersihan jelas Naibaho.

Beberapa orang warga/pedagang menerangkan kepada Skala,bahwa mereka enggan menempati fasilitas/kios yang dibangun disana justru atura mainnya tidak jelas,disamping tidak terjangkau akan mahalnya sewa tempat tutur mereka.

Menyangkut status pasar pagi yang ada di Jalan Tajur Lumban Pea Pangururan,secara historis berdiri oleh terkonsentrasinya para pedagang sayur dan ikan disana,serta dekatnya kepinggir danau di belahan ujung terusan Tano Ponggol,tempatnya singgah para nelayan tradisional. Sementara pemilikan lahan yang menjadi tempat transaksi tersebut milik perorangan. Demikianlah lahan tersebut digunakan sejak lebih kurang sepuluh tahun sehinga para pedagang barang sembako berkembang disana dan menjadi sifatnya pasar tradisional.

Dikabarkan,sejak pasar ini membentuk diri sebagai sarana jual beli,selama itu Pemerintah Kabupaten Tobasa dan belakangan ini Kecamatan Pangururan,Kabupaten Samosir kehilangan PAD dari sektor retribusi pasar,jelas seseorang yang tak ingin disebut namanya.

Karakter masyarakat kita juga termasuk faktor penyebab,ujar salah seorang mantan petugas Perpas Pangururan. Fasilitas Pasar Pangururan di Pekan Inpres Pangururan cukup tersedia,yang jaraknya hanya satukilometer dari Jalan Tajur,laginya digunakan hanya duakali dalam seminggu akhir akhir ini,mengapa tidak dimulai sejak sekarang pemanfaatannya secara full time tambahnya.